| pilihan menu berisi libary unit-unit yang ada dalam databased |
mengorder spare parts sudah sobek dan ber oli. mungkin versi digital ini
bisa membantu.
| pilihan menu berisi libary unit-unit yang ada dalam databased |
Pada dasarnya tugas tersebut bersumber dari hasil pengecekan Mekanik, tapi
saya coba mengembangkan lebih lebar, menerima segala masukan yang ada tentang
keluhan suatu alat. contoh dari hasil laporan Operator Alat berat tersebut,
dari setiap lembaran P2H,P2H adalah kependekan dari Program Pengecekan
Harian untuk Operator pada Unit yang akan di Operasikan dan setelah di
Operasikan, tujuannya adalah memastikan bahwa unit yang akan di operasikan
layak dari sisi keselamatan lalu pengoperasian, pengecekan ini terdiri dari
pemeriksaan pada level oli Mesin, Air Radiator, Baut pada roda-roda untuk para
Driver Dump Truck dsb.atau jelasnya sbb :
menurut saya pribadi, ini adalah tools wajib bagi planner. karna di
dalamnya ada data ;
Management Planning to Reducing Cost at Heavy Equipment Workshop
| meeting di tambang, secangkir kopi hangat walau pakai gelas plastik sangat berarti..hehehe |
![]() |
| Siklus Perbaikan |
Over Haul & Rebuild Concept
Karna Over Haul baiknya di tentukan berdasarkan kondisi Actual secara berkala Pemeriksaan dan Monitoring sbb :
1. Hasil Lab (Analisa Pelumas)
2. Penambahan Oli yg tidak Wajar
3. Test Compresi dan Blow by
4. Noise / Suara Abnormal
kami telah meng Extaind beberapa Unit yang telah berada di HM :22.000 dan Hasilnya Normal, padahal standart pabrikan di Claim Over Haul standart di HM : 12.000. walau demikian kami selalu monitoring secara berkala dan menyiapkan Parts di gudang jika ada kerusakan yang tak terduga maka tidak terlalu lama menunggu pembelian parts”
“Biasanya Vendor pembuat Alat berat atau semisalnya akan memberikan rekomendasai peremajaan setiap interval 6.000,12.000, 18.000 dst <= ini adalah trick pedagang dimana-mana 😀
Jika kita mengacu pada itu saja maka yang ada adalah biaya yang terbuang sia-sia / belum waktunya, karna setiap medan kerja dan kondisi aktual Performa pada Mesin berbeda-beda. Kami MengExtaind/menunda dari batas dan selalu memperhatikannya dan memberikan batas toleransi. Dengan demikian Cost yang dikeluarkan adalah Tepat Waktu
Pada Point 1 diatas : Hasil Lab (Analisa Pelumas) adalah melakukan secara berkala monitoring Keadaan Komponen semisal Engine, Transmisi, Pumpa Hydroulic dengan sampling pada Oli / Pelumas yang telah digunakan di masing-masing kompartemen yang di monitor, seperti Mesin, Differential, Transmisi, Main Pump, Swing Motor dsb. disinilah kekuatan kita berada dalam ambang perpanjangan usia pakai / extaind Komponen, Konsistensi dan reguler sampling kita sangat dibutuhkan untuk terutama untuk Alat yang berada dalam masa tenggang Over Haul, Yaitu diatas 12,000 HM
“Sampling Analisa yang kami lakukan seperti halnya Hasil Lab Test Medic / Test Urin untuk manusia”
![]() |
| Botol Analisa Pelumas yang siap dikirimkan ke Laboraturium |
Bilamana Indikasi pada hasil lab menunjukan adanya ke Ausan Pada Komponen diatas ambang kewajaran disaat itulah kita siapkan dan rencanakan Penggantian Mesin/Komponen.
![]() |
| rekap hasil Analisa Pelumas by Unit |
“Pada Plan Backlog kami menSchedulkannya saat-saat Ideal tanpa menggangu Produksi , Contoh :
1. Saat Suatu Unit Sedang Rusak/BD dan menunggu barang
2. Saat Suatu Unit tidak di gunakan , Stand By, Over Shift, Pergantian Shift
“Isi dari Tugas Backlog selain menampung hasil masukan dari Inspeksi Team Backlog sendiri kami juga menampung pada File yang sama setiap keluhan Operator saat Awal Shift (P2H), masukan dari Team Mekanik yang lain, masukan dari team Maintenance saat Service, sehingga isinya sangat komprehensif “
Schedulling Periodical Service & Kesiapan Parts untuk Eksekusi Backlog :
![]() |
| Peridocal Service & Available Parts Schedule Backlog |
“Link / berhubungan dengan Plan Periodical Serive Interval 250 Jam, kami juga memonitoring tentang Parts-Parts yang dibutuhkan saat Eksekusi backlog”
Konsep Backlog yang harus dipatuhi :
![]() |
| File Database Monitoring Failure Equipment |
“dalam masa suatu alat rusak / Break Down. Dan dalam status terutama Waiting Pembelian Parts, disaat bersamaan Pemeriksaan dilakukan pada komponen-komponen lain yang berindikasi akan rusak (rembes,Aus, Bocor, dst) sehingga diharapkan setelah unit tersebut selesai diperbaiki RFU tidak lagi rusak dalam waktu yang lama “
“secara terencana jika Sebuah alat Berat beroperasi selam rata-rata per hari 17-20 Jam, maka setiap 4 bulan sekali atau 4 kali dalam setahun akan jatuh tempo saat Serive Besar/ General Service, disaat itulah yang ideal juga digunakan untuk meng Eksekusi pekerjaan-pekerjaan yang di Jadwalkan “Backlog Action” menghindari adanya kerusakan disaat alat tersebut sedang Beroperasi Penuh”
“sedianya pemeriksaan harian P2H, atau Inspeksi dari Team Backlog bahkan temuan dan masukan-masukan dari setiap mekanik akan menjadi susunan tugas-tugas “task” Backlog Plan Action, dan jika di rencanakan dan Alokasikan/pembagian Tugas Backlog kepada setiap section yang ada maka akan menjadi menumpuk pekerjaannya dan tidak ter_Action cukup lama Eksekusinya terlanjur Break Down UnSchedule. Dengan demikian Alokasi pekerjaan / pembagian tugas tak kalah pentingnya dari Inspeksi itu sendiri”
“ Sering kali dalam Proses perbaikan Material menjadi kendala Perbaikan, dikarenakan tidak ada barang (Waiting Parts), ironi yang sering terjadi padahal dalam kondisi itu banyak Stock yang ada. Tapi yang dibutuhkan tidak ada, disanalah di perlukan Stock Item Selection & Control Inventory, File yang ada disamping guna mengurangi resiko tersebut, dengan cara memetakan Call (Permintaaan) dan Demand (kebutuhan), dan menentukan secara berkala item mana saja yang perlu Di Order Kembali setiap bulan, dan berapa banyak seharusnya jumlah Qty Ordernya, diluar Plan kebutuhan parts itu sendiri”
a. Call & Demand
b. Trend ABC
c. Stock Update On hand
d. Lead Time
e. Safety Stock
f. Criteria Fast Moving, Medium & Slow Moving
g. Parts Category : Oil & Filter, Consumable, Tracklink & GET, Hose, Electrical etc
![]() |
| contoh File yang saya kelola untuk menentukan Fast,Medium,Slow Moving kategori dari Hystorical yang disusun berdasar Call & Demand |
Control Pemakaian diatas rata-rata bulanan pemakaian / budget
“Dalam biaya pemakaian parts bulanan perlu adanya batasan dari rata-rata atau dari budget yang ditentukan dan secara berkala di Periksa dan di kendalikan dengan Ideal Pemakaiannya, kami telah membuat File Hystorical Pemakaian Per Model Unit, Per Cost Centre, Per Type Parts, Per Bulan Per Moving Category. Dan mengkalikannya dengan harga Pokok akhirnya tercipta Cost dalam satuan Rupiah”
“Dalam tahapan dasar Stock Inventory, setelah menentukan Stock Level Minimum dan Maximum, adalah secara berkala memeriaksa Pemakaian parts/pengeluaran bulanan. Dan dengan dasar itulah Re_Order (Re Order Point) parts yang sudah terpakai, jika hal ini secara berkelanjutan dan seksama dilakukan maka akan sangat mengurangi adanya Pembelian/Pembelanjaan yang tidak perlu, dan Non Moving ataupun Dead Moving Category meningkat.”
“Tidak semua Permintaan Perlu segera di belikan, terkadang ada kalanya Permintaan itu berulang dan tidak wajar, Perlu ada batasan standart Re –Order dan meng Evaluasinya kenapa Permintaan timbul sebelum waktunya”
Contoh : Track Link yang wajarnya diganti setiap 3 tahun sekali, mengapa pada unit yang sama meminta kembali padahal baru 1 tahun pemakaian.?
![]() |
| Report P2U , Program Pemeriksaan Under Carriage |
“mungkin User kerap kali meminta Parts Genuine, sedangkan parts Genuine cendrung mahal, bahkan sebenarnya Vendor Utama juga memakai Produk Non Genuine dan Menjualnya kembali ke Costumer mereka, dengan demikian Pembelian Stock Genuine tidak selalu menjadi Solusi, ada beberapa Parts sperti Fuel Filter, Oil Filter, Starting Motor, Track Link dsb dengan kualitas yang sama kita bisa mendapatkan lebih murah jika membeli Non Genuine”
Demikian sekilas tentang management Planning to Reducing Cost di Workshop Alat Berat.
untuk halaman yang lain secara komplit anda bisa Download disini : http://www.slideshare.net/DwiHeryPurnomo/action-repair-concept-on-backlog-proccess