Kategori: Workshop Alat Berat

  • Apa yang perlu dilakukan di tambang yang baru oleh Mtc Planners

     Disini akan di uraikan langkah langkah prioritas dalam memulai pekerjaan sebagai mantenance planner pada site tambang yang baru buka operasi. Bagaimana mengatur team maintenance, bagaimana melakukan penjadwalan service, bagaimana membuat pelaporan, bagaimana langkah kordinasi dengan departemen external. 

    Langkah berikutya sebagai berikut

  • Tyre Management. Penting!

     Fokus kepada kelompok biaya terbesar adalah penting. Salah satunya adalah biaya Tyre/Ban Dump Truck. DT mempunyai 10 atau 12 Ban per unit, dan setiap ban tersebut ± harganya Rp. 3.500.000/unit, atau Rp. 35.000.000 per unit roda 10 seperti HINO FM260, Ban depan mempunyai life ime yang lebih singkat usianya dalam ± beroperasi 15jam perhari pada kondisi dan medan tertentu, pada jenis ban tertentu hanya bertahan di 2-3 bulan operasi. Bayangkan per unit Rp. 35.000.000 harga ban nya, bagaimana kalau kita mempunyai 100 unit DT FM260, atau 500 Unit. Berapakah biayanya dalam Tyre cost ini. Pastinya akan sangat tinggi. Bagaimana harga tyre untuk unit yang lebih besar seperti HD, Wheel Loader, Grader, ADT . Sangat penting subject ini di kelola dengan baik. 

    Maka mulailah mengontrolnya dan tetap kembangkan Tyre management yang baik. Hal yang berhubungan dengan life time cycle tyre ini adalah kondisi jalan hauling, pastilan perawatan maintenance roadnya juga baik. Pastikan juga team Tyre section selalu mengontrol kekencangan tekanan anginnya. Angin yang lemah secara terus menerus juga akan membuat tyre akan worn out/botak yang tidak merata. 

    Lalu bagaiamanakah saran data control dan system nya. Sbb :

    (Bersambung)

  • Mengorganisir team Maintenance Planners

     Maintenance planner ada yang di HO membawahi planners di site-site, di site planner juga membutuhkan clerk atau Planner support tugas dasarnya meng entry data kedalam format standart yang sudah di rancang oleh planners. Maka Planner bersama team yang lain bisa lebih fokus dalam membagi waktunya  bersama team melakukan perkembangan dan perbaikan workshop system. 

    (Bersambung)

  • Membuat Budget Bulanan dan Tahunan

     Dalam usaha perusahaan tentunya ada Blue Screen, di dalamnya ada  Target, Visi dan Misi tahun depan. Bagaimana Perusahaan merencanakan Strategi dan Strategis nya yang di persipkan oleh Head Of Departemen masing-masing. 

    Salah satu data penting yang akan di kumpulkan ada rencana belanja barang dan jasa, tentunya ini yang nanti akan menjadi anggaran tahun depan. 

    Sebagai Maintenacnce & Repair Planners bagaiamana baiknya dalam merancang, dan point-point penting apa saja yang diperlukan senagai dasar pertimbangan penyusunan-nya. Akan di ulas di halaman ini. 

  • Menyusun Pusat Informasi CPO

     disini akan di jelaskan tentang bagaimana alir dan alur proses informasi di worshop alat berat dan menjadikannya sebuah databased yang  menjadi dasar semua aktiftas kegiatan workshop Alat Berat

    (Bersambung)

  • Membuat Daily Plan Service Periodical Maintenace interval 250 Jam

     Rekan-rekan  , 

    Salam rencana…! 

    Salah satu dan dasar dari Planning job adalah membuat penjadwalan, penjadwalan sendiri dibagi menjadi 3 kategori besarnya, yaitu :

    1. Short Time

    a. Washing & Greasing 
    b. Backlog

    2. Midle Time

    a. Periodical Setvice Interval 250 Jam
    b. Midlife Component Over Haul

    3. Long Time

    a. Over Haul Component Rebuild

    Pada halaman ini kita akan mencoba membuat Plan Service interval 250 jam. 
    dengan hasil nantinya sebagai berikut. 

  • Bagaimana mengevaluasi standart konsumsi BBM dan memakainya untuk evaluasi standart pemakaian Operasi

    Bicara tentang Normal, tentu kita harus ada parameter berapa ke Normalan tersebut.

    kenapa Solar, karna tugas planner juga menjaga kewajaran biaya Operasional. dan solar tentunya adalah sumber biaya operasional yang tinggi. begitu juga Ban untuk Dump Truck, lain kesempatan kita akan membahasnya.

    nah sebagai planner tentunya kita harus speak by data.  jangan juga ada tendensi kecurigaan tidak beralasan.

    karna setiap akibat ada sebab alasannya. dan fokus pada seorang planner adalah menemukan tindakan saran tindakan perbaikan dari analisa laporan yang beragam.

    maka sebelum meng evaluasi, kita harus menentukan pakem/pedoman suatu model alat pada kondisi kerja yang sama memerlukan berapa liter per Jam ? , dan dari batas kenormalan itu kita sandingkan dengan konsumsi pada semua unit pada model yang sama. maka angka Pemakaian/konsumsi dibawah atau diatas Normal bisa terlihat. dan sangat penting di ingat ketidak wajaran pemakaian solar bukan berarti adanya penyimpangan pemakaian, 
    contoh ; 
    – jika pada pagi ini satu unit dozer di isi 100 liter, dan ternyata pada hari ini tidak beroperasi, lalu besok ada pengisian lagi 100ltr, maka konsumsi akan terlihat banyak karna unit tidak beroperasi dan konsumsi rata-rata akan tinggi.
    – Jika satu alat excavator pada model yang sama , contoh PC400 konsumsinya ada satu unit yang tinggi dibanding PC400 yang sama, nah ternyata PC400 yang konsumsinya tinggi tersebut bekerja pada medan kerja yang lebih keras, atau ripping. hal ini maka akan membuat konsumsi solar unit tersebut tinggi.
    jadi intinya masih terlalu awal untuk menyimpulkan adanya ketidak sesuaian.

    namun salah satu visual report yang dihasilkan dari data yang tersusun dari Jam Kerja Alat, Pengisian BBM, dan rata-rata pemakaian BBM pada model unit yang sama secara harian adalah suatu awalan yg baik dalam menganalisa, ilustrasi sbb :

    bagaimana report tersebut bisa dibuat, nah Flow sederhananya kurang lebih sebagai berikut ;
  • Pengkategorian dan Klasifikasi Break Down / Rusak

    Sesudah melihat dalam rumusan MA,PA,UA dan UTL

    Maka tugas kita adalam me- mapping , status kategori Breakdwon, dan Break Down sendiri terbagi dua.
    yaitu Break Down Schedule / terjadwal dan Un Schedule Breakdown / tidak terjadwal.

    dalam pengembangannya saya pikir diperlukan pengkategorian Break Down sebanyak dan serasional mungkin. untuk itu saya mengkategorikannya sbb :

    Penjelasannya
    :

    BREAK DOWN
    UNSCHEDULE

      B0   Break Down Under Repair / On Recommended
    Parts
     Status pekerjaan dalam perbaikan Dismounting / Diassembling Status
    pekerjaan dalam pengecekan / analisa kerusakan    Status pekerjaan dalam Recommended Parts (
    sampai dengan Membuat NPB)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 
     B1   Break Down Accident / Incident
     Status pekerjaan dikarenakan sebab Accident / Incident (Miss
    Operating)   Status pekerjaan diakrenakan
    sebab kelalaian Operator Status pekerjaan dikarenakan sebab penggunaan Alat
    Berat untuk tugas yang tidak sesuai ( Miss Aplication )                                                                                        
    B2   Break Down Waiting Parts
     Status pekerjaan dikarenakan sebab menunggu kebutuhan Spare Parts
    setelah PR terbit                                                                         
    B3   Break Down Warranty / Miss Product
     Status pekerjaan diakrenakan sebab rusak dalam masa warranty  Status Pekerjaan dikarenakan sebab penggunaan
    spare parts yang tidak sesuai (genuine) atau REDO JOB                                                   
                                                                                                            
     B4   Break Down Bengkel Luar / sub Contractor
    (Out Side WO)
     Status pekerjaan dikarenakan sebab perbaikan di bengkel luar (rekondisi
    unit, kalibrasi FIP, Turbo, Rod Cylender, Centering Engine Block)  bubut atau tambah daging di bengkel bubut
    SILO, rekondisi Rangka & Kabin s.d Painting Unit    status pekerjaan yang dilakukan diluar
    Workhsop Dept HE                                                                                               
    B5   Break Down Redo Job
     
    Status Pekerjaan dimana Pekerjaan sebelumnya kembali lagi dikerjakan
    dalam Interval dibawah batas kewajaran ketahanan akan komponen                                                                                                                                                                                                                 
    B6   Break Down Waiting Tools / Mechanik
    Status pekerjaan dikarenakan sebab menunggu ketersediaan mekanik
    dikarenakan kurangnya Man Power Mekanik dalam satu siklus  Status pekerjaan dikarenakan sebab menunggu
    kebutuhan Tools (Special Tools / Fork Lift) atau jenis alat bantu dalam bekerja
    Status Pekerjaan dikarenakan menunggu Alat pendukung Keamamanan (safety) bekerja dalam                                                                                                                                    
    B7   Break Down Others ( tidak
    tersebut diatas)
                                                                 
          Status
    – status  pekerjaan yang tidak tersebut
    diatas Status pekerjaan dikarenakan hambatan Alam / Lingkungan, misal
    dikarenakan lokasi Ekstrim, tidak aman atau bencana alam, kerusuhan (Chaos)
    dsb                             

    BREAK DOWN
    SCHEDULE

     Definisi Schedule :                                                                     
    B8   Break Down Schedule Periodical Service (PS)
     Status pekerjaan dikarenakan sebab Periodical Service Interval 250,
    500, 1.000, 2.000 Jam (PSI, PSII,PSIII, PSIV)                                              
    B9   Break Down Schedule Back Log
     status pekerjaan dikarenakan sebab perbaikan mendadak dalam schedule
    backlog dikarenakan Parts Order telah datang dan unit harus segera diperbaiki tidak                                                                                                        
    dalam waktu istirahat dan tidak dapat ditunda dikarenakan sebab teknis
    dan efek domino kerusakan komponen                                                                                         
                                                                      
     
    status pekerjaan diakrenakan sebab perbaikan dalam schedule backlog
    yang dilaksanakan dalam waktu PS akan tetapi perbaikan berlanjut setelah PS
    selesai                                    
                                                                                                                                
    (schedule dan rencana kerja harus terlebih dahulu disepakati oleh Dept
    HE dan User Alat dan standart lama waktu pekerjaannya)                                                                                                                                                                         
                                                                           
    B10
    Break Down Schedule Periodical Maintenance (PM), Mid Life & Over Haul
     
    status pekerjaan dikarenakan sebab periodical Maintenance Interval
    3.000, 6.000, 9.000 Jam dst. seperti Midlife Reseal Engine Top Over Haul,
    General Over Haul                                                          
                           
    , Over Haul Transmisi, Differential, Travel Motor, Torque Converter,
    Penggantian Track Link perbaikan Vessel DT tahunan, Perbaikan Body Kabin
    tahunan yan g dilakukan di Workshop sendiri  (schedule dan rencana kerja harus terlebih
    dahulu disepakati oleh Dept HE dan User Alat dan standart lama waktu
    pekerjaannya)                                                                                                                                                                     

     

  • Alur Pekerjaan dalam Planning Department Heavy Equipment Mining

    Pembagian tugas kepada PIC dan Flow proses pekerjaan perlu dibuat agar tidak tumpang tindih dan selalu berjalan sustainaible.

    maka alur Planing Departemen sebagai contoh sbb :

  • DMCR & DMBD REPORTS Sebagai Laporan Harian Wajib

    Setelah kita mengklasifikasikan Break Down pada
    Bahasan Pengkategorian Break Down.

    men design laporan DMCR (Daily Machine Condition Report) lalu di Link-kan dengan laporan DMBD (Dayli Monitoring Break Down detil)  kita tidak perlu mengetiknya lagi, tinggal tekan menu Data=>Edit links=>  (update links  ke DMCR terkini).

    update Links

    jangan lupa untuk membuat conditonal formating agar kita lebih mudah melihat dan memahaminya.

    maka kita akan melihat secara harian sangat jelas performa masing-masing unit setiap hari.
    tentunya setelah kita melihat performa tersebut kita akan mengetahui bila ada ketidak wajaran, baik ketidak wajaran kerusakan yang terlalu sering, ataupun penanganan kerusakan yang memakan waktu lama. dan sebagainya.

    tampilan dari model laporan tersebut adalah sebagai berikut.